Selasa, 30 Juli 2013

Mandarin Log 1 - Jenis karakter Mandarin

Setelah lama belajar Bahasa Jepang secara otodidak, dan sedikit les Bahasa Jepang, akhirnya aku benar-benar tertarik dengan Bahasa Mandarin, atau Bahasa China karena kelihatan sangat berguna. Pertama kali melihat teksnya, tidak begitu terkejut karena teks kanji (漢字) pada Bahasa Jepang tidak begitu berbeda dengan hanzi (smpl: 汉字 atau trad: 漢字) pada Bahasa Mandarin. Hanya saja, pada Bahasa Mandarin terdapat dua jenis teks, yakni Traditional Chinese dan Simplified Chinese.



Nah, Traditional Chinese merupakan hanzi yang digunakan sejak jaman middle-ages, dan versi ini hurufnya sangatlah kompleks dan stroke-nya sangatlah banyak. Traditional Chinese digunakan mayoritas pada Taiwan. Kalau Simplified Chinese, hanzi-nya baru digunakan sejak sekitar tahun 1950-an. Simplified Chinese ini, seperti namanya, sama-sama Bahasa Mandarin tetapi karakter/hurufnya telah disederhanakan sehingga mudah untuk diingat.

Yang paling membuatku berpikir, apakah karakter-karakter yang disederhanakan itu tidak begitu menyerupai karakter yang sudah ada? Atau mungkin karakter-karakter tersebut mirip dengan karakter lain yang sudah ada? Namun, yang pasti ada bagian-bagian karakter Traditional Chinese yang tidak di konversi kedalam Simplified Chinese. Satu nih, info yang sangat menarik. Simplified Chinese kan harusnya dibuat oleh China sendiri, dan berdasarkan karakter yang aslinya. Namun ternyata cukup banyak karakter Simplified Chinese yang diadaptasi dari karakter kanji Jepang. Kesimpulan singkatnya setelah hanzi di bawa ke Jepang (menjadi kanji), sebagian kanji diadaptasi kembali oleh China sekitar zaman perang dunia II berakhir (karena tahun 1950-an), dan digunakan oleh mayoritas warga China.


Simplified Chinese, kenapa tidak digunakan di Taiwan? Awalnya aku juga berpikir kenapa. Namun setelah ku selidiki, ada beberapa kemungkinan-kemungkinan. Taiwan dulunya kan merupakan bagian dari China namun melepaskan diri karena tidak setuju dengan cara dan ajaran komunisme, nah mereka hingga sekarang masih tidak setuju sehingga Simplified Chinese dianggap propaganda dan pengaruh mainland-China dan tidak digunakan oleh Taiwan. Sumber lain juga menyebutkan bahwa masyarakat Taiwan memiliki pride, atau harga diri dalam menggunakan Traditional Chinese, karena menjunjung tinggi tradisi menulis sejak jaman nenek moyang mereka.

Mungkin kamu pernah merasa penasaran. Kenapa sih kok karakter china itu kompleks dan sangat susah dibaca dan diingat? Sekarang akan aku jelaskan. Pada jaman dahulu kala, sekitar tahun 1200~1000 Sebelum Masehi, karakter-karakter teksnya belum seperti hanzi yang sekarang. Bahkan karakternya masih merupakan ilustrasi kecil dari benda-benda hidup dan mati. Contohnya seperti gambar dibawah.


Waaah, sangat sederhana ya. Kalau mau tau artinya, dari kiri ke kanan:
Kuda ( 馬/马 mǎ ), Macan ( 虎 hǔ ), Babi ( 豕 shĭ)  , Anjing (犬 quǎn ), Tikus (鼠 shǔ ), Gajah (象 xiàng ), Binatang Buas ( 豸 zhì)   (menurut Google Translate serangga tak berkaki), Kura-kura (龜/龟 guī ), meja rendah (爿 qiáng ~ sekarang  床 chuáng), 為/为 wèi , dan penyakit  (疾 jí).

Kalau dilihat memang sangat berbeda mungkin, namun kalau dilihat lebih jauh lagi terdapat beberapa kemiripan. Sebenarnya karakter ini masih karakter-karakter awal yang masih sangat sederhana, sehingga memang berbeda dengan yang sekarang. Contoh grafik perubahan karakter Bahasa Mandarin dibawah.


Evolusinya ternyata sangat keren ya! Dari menyerupai gambar tradisional, jiǎgǔwén yang menggambarkan benda-benda seperti aslinya berubah menjadi teks hanzi seperti sekarang ini. 

Berbeda dengan teks-teks lain pada umumnya yang melambangkan cara pengucapan (contohnya pada Bahasa Inggris, A=ei, B=bi, C=sii, dst), karakter Mandarin mewakili suatu objek secara individual.
Pohon=木 (Mù), Bulan=月(Yuè), Hari=日(Rì) dan lain-lain. Beda dengan huruf latin dan modern yang digunakan berdasarkan pengucapannya.

Nah, jadi memang sangat keren karakter dan teks dalam Bahasa Mandarin. Banyak juga sih negara-negara lain yang menggunakan Bahasa Mandarin dan/atau karakternya sebagai bahasa utama, bahasa sekunder, atau untuk mendukung penulisan bahasa. Korea (hanja), Jepang (kanji), mengadopsi teks dan sebagian pengucapannya, Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapore, dan lainnya.

Lalu bagaimana dengan di Indonesia? Sejauh yang telah ku perhatikan, kaum Tionghoa atau keturunan Chinese di Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama mereka. Kebanyakan yang menguasai Bahasa Mandarin dan hanzi hanyalah orang yang sudah belajar atau yang berada di lingkungan yang sering menggunakannya.

Log 1, selesai. Tuつ duづ kuく. :)
Terimakasih.


Sumber:
Wikipedia English (Chinese Character, Oracle bone script)
Google Images (query= Chinese Characters Transformation, Chinese Characters Traditional vs Simplified), dan beberapa yang sudah kupelajari saat belajar Bahasa Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar